Halaman

Search

SELAMAT DATANG DI DWI MARATIN BLOGGER
Assalamu'alaikum - Opick

Powered by mp3skull.com

Selasa, 04 Desember 2012

Si CaDaSho maning…^_^ Namanya...Hilma Wahdatul Kamilah. Dia lahir pada hari Kamis, 17 Juli 2003 di sebuah rumah bersalin...berarti sekarang dah 3 tahun yaaa... Gak kerasa putaran waktu begitu cepat...rasanya baru kemarin dia hadir ke dunia dengan tangisannya yg melengking tinggi, diiringi oleh selaksa do'a dari bundanya agar kelak dia selalu di lindungi oleh-NYA dan agar kelak dia bisa jadi permata kebanggaan sang bunda. Rasanya baru kemarin, ketika dia mengeluarkan kata pertamanya...Sekarang, dia malah dah bisa diajak bicara...bahkan dah bisa "mentaushiahi" bundanya dengan celotehan - celotehannya... Rasanya baru kemarin, ketika dia terjatuh saat mencoba langkah pertamanya...Sekarang, dia telah berlari kesana kemari tanpa pernah terlihat lelah... Dia selalu aktif dan gak pernah diam...ada saja selalu yg dikerjakannya. Kadang berpikir mungkin dia terdiam hanya saat tidur saja...Ooo tidak, saat tidur pun dia tidak diam...dia kan menjelajahi setiap sudut tempat tidurnya...Kadang dalam tidurnya dia tersenyum dan tertawa...Subhanallah... Aku begitu sangat mengenalnya... Karena dia terlahir dari rahimku...dalam setiap hembusan nafasnya ada darahku... Ya, dialah puteri kecilku...Salah satu Anugerah Terindah Dalam Hidupku... Aku kadang memanggilnya sayang...atau cinta...atau eneng...atau kadang sholihah...atau cukup Ima saja...dan dia memanggilku Bunda atau Nda' saja :) Bagiku...dia sangat CAntik Bagiku...dia sangat cerDAs Dan dalam setiap doaku aku berharap selalu dia jadi anak SHOlihah... CADASHO maning.... Cinta, maafkan bundamu yaa...yg belum bisa bersabar selalu dalam menghadapi semua kecerdasanmu... Sayang, maafkan bundamu yaa...yg belum bisa memberikan yg terbaik bagi dirimu.. Eneng, maafkan Nda' yaa...yg selalu meninggalkanmu dalam banyak momentum karena Nda' mesti pergi bekerja... Sholihah, maafkan Nda' yaa...atas semua kekurangan bunda, dan jangan lupa doakan agar bunda bisa jadi bunda yg terbaik untukmu, selalu. Rabbana...berikan hamba kesempatan, kemampuan, kekuatan, dan keikhlasan tuk menjadi Ibu yg terbaik bagi dirinya... Aku ber'azzam dan akan terus berusaha tuk menjadi ibu terbaik baginya dan membesarkannya sepenuh kasihku agar kelak dia menjadi manusia yg baik dan benar di mata manusia dan dimata Rabb nya. Wlo pun aku harus membesarkannya sendirian...Yaa,karena aku adalah single parent baginya... Sepenuh cinta dari bunda tuk yg tercinta Hilma by EH (sang bunda) posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 11:11 PM


Si CaDaSho maning…^_^
Namanya...Hilma Wahdatul Kamilah.
Dia lahir pada hari Kamis, 17 Juli 2003 di sebuah rumah bersalin...berarti sekarang dah 3 tahun yaaa...
Gak kerasa putaran waktu begitu cepat...rasanya baru kemarin dia hadir ke dunia dengan tangisannya yg melengking tinggi, diiringi oleh selaksa do'a dari bundanya agar kelak dia selalu di lindungi oleh-NYA dan agar kelak dia bisa jadi permata kebanggaan sang bunda.
Rasanya baru kemarin, ketika dia mengeluarkan kata pertamanya...Sekarang, dia malah dah bisa diajak bicara...bahkan dah bisa "mentaushiahi" bundanya dengan celotehan - celotehannya...
Rasanya baru kemarin, ketika dia terjatuh saat mencoba langkah pertamanya...Sekarang, dia telah berlari kesana kemari tanpa pernah terlihat lelah...
Dia selalu aktif dan gak pernah diam...ada saja selalu yg dikerjakannya. Kadang berpikir mungkin dia terdiam hanya saat tidur saja...Ooo tidak, saat tidur pun dia tidak diam...dia kan menjelajahi setiap sudut tempat tidurnya...Kadang dalam tidurnya dia tersenyum dan tertawa...Subhanallah...
Aku begitu sangat mengenalnya...
Karena dia terlahir dari rahimku...dalam setiap hembusan nafasnya ada darahku...
Ya, dialah puteri kecilku...Salah satu Anugerah Terindah Dalam Hidupku...
Aku kadang memanggilnya sayang...atau cinta...atau eneng...atau kadang sholihah...atau cukup Ima saja...dan dia memanggilku Bunda atau Nda' saja :)
Bagiku...dia sangat CAntik
Bagiku...dia sangat cerDAs
Dan dalam setiap doaku aku berharap selalu dia jadi anak SHOlihah...
CADASHO maning....
Cinta, maafkan bundamu yaa...yg belum bisa bersabar selalu dalam menghadapi semua kecerdasanmu...
Sayang, maafkan bundamu yaa...yg belum bisa memberikan yg terbaik bagi dirimu..
Eneng, maafkan Nda' yaa...yg selalu meninggalkanmu dalam banyak momentum karena Nda' mesti pergi bekerja...
Sholihah, maafkan Nda' yaa...atas semua kekurangan bunda, dan jangan lupa doakan agar bunda bisa jadi bunda yg terbaik untukmu, selalu.
Rabbana...berikan hamba kesempatan, kemampuan, kekuatan, dan keikhlasan tuk menjadi Ibu yg terbaik bagi dirinya...
Aku ber'azzam dan akan terus berusaha tuk menjadi ibu terbaik baginya dan membesarkannya sepenuh kasihku agar kelak dia menjadi manusia yg baik dan benar di mata manusia dan dimata Rabb nya.
Wlo pun aku harus membesarkannya sendirian...Yaa,karena aku adalah single parent baginya...
Sepenuh cinta dari bunda tuk yg tercinta Hilma
by EH (sang bunda) posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 11:11 PM

ADA CINTA DI MASJIDKU Oleh : Reza Ervani (Ditulis sebagai persembahan cinta untuk Mas Yudha) Usai sholat maghrib itu, Seorang gadis kecil berjilbab merah jambu, dengan baju serasi yang juga berwarna indah Mengendap-ngendap, menyusup melewati batas sholat laki-laki dan wanita Mata bolanya lucu mengganggu syaraf geli di hatiku Doapun segera kuakhirkan, melihat apa yang si lucu ini rencanakan ... Kepalanya bergerak lucu, mencari-cari sesuatu di luasnya ruang masjid Mimik wajahnya menjadi semakin cerah, ketika sesuatu itu ternyata ditemukannya di salah satu sudut masjid Langkahnya diayun pelan-pelan, menambah lucu wajahnya Mengendap-ngendap, jilbabnya juga berayun dengan ritme jenaka Senyumku semakin mengembang ..., bertanya-tanya ... Sedetik, dua detik, tiga detik ... "Papaaaaah ..." Gadis kecil itu melompat memeluk sosok laki-laki yang sedang tidur-tiduran di lantai masjid. Sang ayah sejenak kaget, Tapi lalu menyambut hangat tubuh mungil itu dalam pelukannya. Dan tawa keduanya pun membelah keheningan petang itu ... Dalam hangat kasih sayang di akhir Ramadhan ... Ahh, Robb, aku iri .... PUSDAI, Akhir Ramadhan 1427 Al Faqir Reza Ervani posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 1:31 AM

ADA CINTA DI MASJIDKU
Oleh : Reza Ervani
(Ditulis sebagai persembahan cinta untuk Mas Yudha)

Usai sholat maghrib itu,
Seorang gadis kecil berjilbab merah jambu, dengan baju serasi yang juga berwarna indah
Mengendap-ngendap, menyusup melewati batas sholat laki-laki dan wanita
Mata bolanya lucu mengganggu syaraf geli di hatiku
Doapun segera kuakhirkan, melihat apa yang si lucu ini rencanakan ...

Kepalanya bergerak lucu, mencari-cari sesuatu di luasnya ruang masjid
Mimik wajahnya menjadi semakin cerah, ketika sesuatu itu ternyata ditemukannya di salah satu sudut masjid
Langkahnya diayun pelan-pelan, menambah lucu wajahnya
Mengendap-ngendap, jilbabnya juga berayun dengan ritme jenaka
Senyumku semakin mengembang ..., bertanya-tanya ...

Sedetik, dua detik, tiga detik ...
"Papaaaaah ..."
Gadis kecil itu melompat memeluk sosok laki-laki yang sedang tidur-tiduran di lantai masjid.
Sang ayah sejenak kaget,
Tapi lalu menyambut hangat tubuh mungil itu dalam pelukannya.
Dan tawa keduanya pun membelah keheningan petang itu ...
Dalam hangat kasih sayang di akhir Ramadhan ...

Ahh, Robb, aku iri ....

PUSDAI, Akhir Ramadhan 1427
Al Faqir Reza Ervani
posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 1:31 AM

Seorang Wanita dan Tukang Besi Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya. “Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu. Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik (kemarau). Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan. “Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaim? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam,” kata tukang besi itu. Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu. “Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah,” ujar wanita itu lagi sambil berlalu menuju rumahnya. Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya. Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah. Suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk kali ketiga. Ketika itulah, Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi. “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya,” tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya.” Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang, kerekek…terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku?” “Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah,” jawab si tukang besi itu. “Ya Allah, jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan akhirat,” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua tanganya ke langit. Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanita itu lagi. “Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu,” ujar si tukang besi. Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah. “Ya Allah engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga.” Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud. Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara. Setiap muslimah mestinya dapat mengambil i’tibar (pelajaran berharga) dari berbagai kisah wanita shalihah yang telah diuraikan di muka. Merekalah yang mestinya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedonisme dan materialisme Dikutip dari buku "Bidadari Dunia Potre Ideal Wanita Muslim", Muh. Syafi'i Al-Bantani posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 3:38 AM

Seorang Wanita dan Tukang Besi
Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik (kemarau). Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan.
“Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaim? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam,” kata tukang besi itu.
Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu.
“Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah,” ujar wanita itu lagi sambil berlalu menuju rumahnya.
Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya.
Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah. Suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk kali ketiga.
Ketika itulah, Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi. “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya,” tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya.”
Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang, kerekek…terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku?”
“Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah,” jawab si tukang besi itu.
“Ya Allah, jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan akhirat,” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua tanganya ke langit.
Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanita itu lagi.
“Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu,” ujar si tukang besi.
Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah.
“Ya Allah engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga.” Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud.
Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara.
Setiap muslimah mestinya dapat mengambil i’tibar (pelajaran berharga) dari berbagai kisah wanita shalihah yang telah diuraikan di muka. Merekalah yang mestinya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedonisme dan materialisme
Dikutip dari buku "Bidadari Dunia Potre Ideal Wanita Muslim", Muh. Syafi'i Al-Bantani posted by UKMI AL HIDAYAH - UNJANI @ 3:38 AM

Cerpen Islami I

Siti Masyitoh

“Apa, di dalam kerajaanku sendiri ada pengikut Musa?” Teriak Fir’aun dengan amarah yang membara setelah mendengar cerita putrinya perihal keimanan Siti Masyitoh. Hal ini bermula ketika suatu hari Siti Masyitoh sedang menyisir rambut putri Fir’aun, tiba-tiba sisir itu terjatuh, seketika Siti Masyitoh mengucap Astagfirullah. Sehingga terbongkarlah keimanan Siti Masyitoh yang selama ini disembunyikannya.
“Baru saja aku menerima laporan dari Hamman, mentriku, bahwa pengikut Musa terus bertambah setiap hari. Kini pelayanku sendiri ada yang berani memeluk agama yang dibawa Musa. Kurang ajar si Masyitoh itu,” umpat Fir’aun.
“Panggil Masyitoh kemari,” perintah Fir’aun pada pengawalnya. Masyitoh datang menghadap Fir’aun dengan tenang. Tidak ada secuil pun perasaan takut di hatinya. Ia yakin Allah senantiasa menyertainya.
“Masyitoh, apakah benar kamu telah memeluk agama yang dibawa Musa?”. Tanya Fir’aun pada Masyitoh dengan amarah yang semakin meledak.
“Benar,” jawab Masyitoh mantap.
“Kamu tahu akibatnya? Kamu sekeluarga akan saya bunuh,” bentak Fir’aun, telunjuknya mengarah pada Siti Masyitoh.
“Saya memutuskan untuk memeluk agama Allah, maka saya telah siap pula menanggung segala akibatnya.”
“Masyitoh, apa kamu sudah gila! Kamu tidak sayang dengan nyawamu, suamimu, dan anak-anakmu.”
“Lebih baik mati daripada hidup dalam kemusyrikan.”
Melihat sikap Masyitoh yang tetap teguh memegang keimanannya, Fir’aun memerintahkan kepada para pengawalnya agar menghadapkan semua keluarga Masyitoh kepadanya.
“Siapkan sebuah belanga besar, isi dengan air, dan masak hingga mendidih,” perintah Fir’aun lagi.
Ketika semua keluarga Siti Masyitoh telah berkumpul, Fir’aun memulai pengadilannya.
“Masyitoh, kamu lihat belanga besar di depanmu itu. Kamu dan keluargamu akan saya rebus. Saya berikan kesempatan sekali lagi, tinggalkan agama yang dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tidak sayang dengan nyawamu, paling tidak fikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak kasihan padanya.”
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Fir’aun, Siti Masyitoh sempat bimbang. Tidak ada yang dikhawatirkannya dengan dirinya, suami, dan anak-anaknya yang lain, selain anak bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannnya muncul. Ditatapnya bayi mungil dalam gendongannya. “Yakinlah Masyitoh, Allah pasti menyertaimu.” Sisi batinnya yang lain mengucap.
Ketika itu, terjadilah suatu keajaiban. Bayi yang masih menyusu itu berbicara kepada ibunya, “Ibu, janganlah engkau bimbang. Yakinlah dengan janji Allah.” Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih, menjadi teguhlah iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa Allah tidak meninggalkannya.
Allah pun membuktikan janji-Nya pada hamba-hamba-Nya yang memegang teguh (istiqamah) keimanannya. Ketika Siti Masyitoh dan keluarganya dilemparkan satu persatu pada belanga itu, Allah telah terlebih dahulu mencabut nyawa mereka, sehingga tidak merasakan panasnya air dalam belanga itu.
Demikianlah kisah seorang wanita shalihah bernama Siti Masyitoh, yang tetap teguh memegang keimanannya walaupun dihadapkan pada bahaya yang akan merenggut nyawanya dan keluarganya.
Ketika Nabi Muhammad Saw. isra dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, beliau mencium aroma wangi yang berasal dari sebuah kuburan. “Kuburan siapa itu, Jibril?” tanya baginda Nabi.
“Itu adalah kuburan seorang wanita shalihah yang bernama Siti Masyitoh,” jawab Jibril.

Cara Membuat Bros dari Kain Flanel Berikut dapat anda temukan dua pola bros dari kain flanel yang menampilkan bros bentuk es cone dan es stick yang dapat anda baca tutorialnya sbb: Kerajinan berbahan kain flannel, akhir-akhir ini mulai menjamur. Dari model yang sederhana sampai yang kompleks dan rumit, banyak ditawarkan. Jenis kreasinya pun beragam sebut saja gantungan kunci, boneka, tempat tisu, tempat handpone, dompet, tempat pensil, pigura foto, sampai bros penghias jilbab atau baju juga dapat dibuat dari kain flannel. Kreasi kain flannel tidak sulit, dan justru menyenangkan karena merangsang kreatifitas Anda untuk mencipta model-model baru yang dapat dikoleksi sendiri, atau bahkan dijadikan chanel bisnis. Membuat kerajinan dari kain flannel, tidak susah kok, cukup keteramplan menjahit dan kreasi kita dalam mebuat pola. Seperti saat kita membuat bros seperti contoh dibawah ini; Bros Es Krim Stik 1. Siapkan kain flannel 3 warna (pink, coklat tua, coklat muda), potong kain flanel sesuai pola. 2. Satukan pola 1 (badan eskrim) yang terdiri dari kain warna pink dan coklat tua, dengan lapisan coklat diluar (paling atas) 3. Jahit bagian badan es krim, jangan tutup rapat jahitan, sisakan sedikit. 4. Pada lubang sisa jahitan itu, masukkan dakron, lalu rekatkan lagi jahitannya. 5. Kemudian jahit kain coklat muda yang sudah dipotong sesuai pola 2 (stik eskrim) 6. Sama seperti jahit badan, jangan sampai rapat, longgarkan sedikit untuk memasukkan dakron 7. Beri lem bagian bawah eskrim 8. Kemudian rekatkan dengan stik 9. Tekan sisi-sisi eskrim agar lem lebih menempel 10. Terakhir tempelkan peniti bros, pada salah satu bagian, bros siap dikenakan. Bros Es Krim Cone 1. Siapkan kain flannel 3 warna (Pink, Coklat Muda dan Merah), gunting flanel sesuai pola 2. Jahit bagian eskrim (pola kain pink) 3. Berikan sedikit ruang untuk memasukkan dakron. Kemudian masukkan dakron 4. Setelah kain direkatkan kembali, beri lem pada bagian bawah eskrim 5. Jahit pola untuk cone (pola kain coklat muda), kemudian rekatkan cone dengan bagian eskrim. 6. Setelah menyatu, tempelkan peniti bros di salah satu bagian, dan tambahkan topping (pola kain merah) diatas es krim. 7. Bros Es krim siap dicoba. Selain model es krim seperti diatas, kreasi bros dari kain flanel dapat Anda modifikasi sesuai dengan kreatifitas Anda masing-masing. salah satunya seperti bros bunga cantik di video tutorial dibawah ini... Selamat mencoba dan berkreasi! Sumber : http://carapedia.com/bros_kain_flanel_info2409.html

Cara Membuat Bros dari Kain Flanel

Berikut dapat anda temukan dua pola bros dari kain flanel yang menampilkan bros bentuk es cone dan es stick yang dapat anda baca tutorialnya sbb: 

Kerajinan berbahan kain flannel, akhir-akhir ini mulai menjamur. Dari model yang sederhana sampai yang kompleks dan rumit, banyak ditawarkan. Jenis kreasinya pun beragam sebut saja gantungan kunci, boneka, tempat tisu, tempat handpone, dompet, tempat pensil, pigura foto, sampai bros penghias jilbab atau baju juga dapat dibuat dari kain flannel. Kreasi kain flannel tidak sulit, dan justru menyenangkan karena merangsang kreatifitas Anda untuk mencipta model-model baru yang dapat dikoleksi sendiri, atau bahkan dijadikan chanel bisnis.
Membuat kerajinan dari kain flannel, tidak susah kok, cukup keteramplan menjahit dan kreasi kita dalam mebuat pola. Seperti saat kita membuat bros seperti contoh dibawah ini;

Bros Es Krim Stik
1.       Siapkan kain flannel 3 warna (pink, coklat tua, coklat muda), potong kain flanel sesuai pola.
2.       Satukan pola 1 (badan eskrim) yang terdiri dari kain warna pink dan coklat tua, dengan lapisan coklat diluar (paling atas)
3.       Jahit bagian badan es krim, jangan tutup rapat jahitan, sisakan sedikit.
4.       Pada lubang sisa jahitan itu, masukkan dakron, lalu rekatkan lagi jahitannya.
5.       Kemudian jahit kain coklat muda yang sudah dipotong sesuai pola 2 (stik eskrim)
6.       Sama seperti jahit badan, jangan sampai rapat, longgarkan sedikit untuk memasukkan dakron
7.       Beri lem bagian bawah eskrim
8.       Kemudian rekatkan dengan stik
9.       Tekan sisi-sisi eskrim agar lem  lebih menempel
10.   Terakhir tempelkan peniti bros, pada salah satu bagian, bros siap dikenakan.
 
 
Bros Es Krim Cone

1.       Siapkan kain flannel 3 warna (Pink, Coklat Muda dan Merah), gunting flanel sesuai pola
2.        Jahit bagian eskrim (pola kain pink)
3.       Berikan sedikit ruang untuk memasukkan dakron. Kemudian masukkan dakron
4.       Setelah kain direkatkan kembali, beri lem pada bagian bawah eskrim
5.       Jahit pola untuk cone (pola kain coklat muda), kemudian rekatkan cone dengan bagian eskrim.
6.       Setelah menyatu, tempelkan peniti bros di salah satu bagian, dan tambahkan topping (pola kain merah) diatas es krim.
7.       Bros Es krim siap dicoba.
 
Selain model es krim seperti diatas, kreasi bros dari kain flanel dapat Anda modifikasi sesuai dengan kreatifitas Anda masing-masing. salah satunya seperti bros bunga cantik di video tutorial dibawah ini...

Selamat mencoba dan berkreasi!

Sumber : http://carapedia.com/bros_kain_flanel_info2409.html

NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN MENYAMBUT BULAN RAMADHAN Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah (mufti agung Saudi ‘Arabia) بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد: Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah tahun 1413 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760) Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ. Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu. (HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079) Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam : الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ. Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhari 1904) Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904 dan Muslim 1151) Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka: أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Kabir) Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda: من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya). Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak. Maka aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin untuk istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan berlomba-lomba dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah memperbanyak qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan tadabbur (upaya mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya), memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta memohon kepada Allah Al Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan do’a-do’a kebaikan yang lainnya. Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku untuk memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan, dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka mengamalkan firman-Nya subhanahu: وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31) Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla : إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istioqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14) Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq bagi semuanya kepada perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan mudah-mudahan Allah melindungi semuanya dari kesesatan (yang disebabkan) fitnah dan gangguan-gangguan setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.

NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN MENYAMBUT BULAN RAMADHAN

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
(mufti agung Saudi ‘Arabia)
بسم الله والحمد لله وصلى الله على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن اهتدى بهداه، أما بعد:
Sesungguhnya aku menasehatkan kepada saudaraku-saudaraku kaum muslimin di mana pun berada terkait dengan masuknya bulan Ramadhan yang penuh barakah tahun 1413 H ini [1] dengan taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, berlomba-lomba dalam seluruh bentuk kebaikan, saling menasehati dengan al haq, dan bersabar atasnya, at-ta’awun (saling membantu) di atas kebaikan dan taqwa, serta waspada dari semua perkara yang diharamkan Allah dan dari segala bentuk kemaksiatan di manapun berada. Terlebih lagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini, karena ia adalah bulan yang agung. Amalan-amalan shalih pada bulan itu dilipatgandakan (pahalanya), dosa dan kesalahan akan terampuni bagi siapa saja yang berpuasa dan mendirikannya (dengan amalan-amalan kebajikan) dengan penuh keimanan dan rasa harap (akan keutamaan dari-Nya), berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
“Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan rasa harap, maka akan diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Al Bukhari 2014 dan Muslim 760)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ، وَسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika telah masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu Al Jannah akan dibuka, pintu-pintu Jahannam akan ditutup, dan para syaitan akan dibelenggu. (HR. Al Bukhari 1899 dan Muslim 1079)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam :
الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّيْ صَائِمٌ.
Puasa itu adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah mengucapkan ucapan kotor, dan jangan pula bertindak bodoh, jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa. (HR. Al Bukhari 1904)
Dan sabda beliau shallallahu ‘alaihi wasallam
يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ، الْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِيْ وَأَنَا أَجْزِيْ بِهِ، تَرَكَ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ وَشَرَابَهُ مِنْ أَجْلِيْ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ، وَلَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ عِنْدَ اللهِ أَطْيَبُ مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Semua amalan anak Adam untuknya, setiap satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipatnya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku, Aku yang akan membalasnya. Karena seorang yang berpuasa telah meninggalkan syahwat, makan, dan minumnya karena Aku. Bagi seorang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: gembira ketika berbuka, dan gembira ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut seorang yang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada minyak wangi misk. (HR. Al Bukhari 1904 dan Muslim 1151)
Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kabar gembira kepada para shahabatnya dengan masuknya bulan Ramadhan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada mereka:
أتاكم شهر رمضان شهر بركة، ينزل الله فيه الرحمة، ويحط الخطايا، ويستجيب الدعاء، ويباهي الله بكم ملائكته ، فأروا الله من أنفسكم خيرا ؛ فإن الشقي من حرم فيه رحمة الله
Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh barakah. Allah menurunkan padanya rahmah, menghapus kesalahan-kesalahan, mengabulkan do’a, dan Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat-Nya, maka perlihatkanlah kepada Allah kebaikan dari diri-diri kalian, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang diharamkan padanya rahmat Allah. (Dalam Majma’ Az-Zawa`id Al-Haitsami menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Kabir)
Dan beliau ‘Alaihish Shalatu Wassalam bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به والجهل ، فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan yang haram dan mengamalkannya, ataupun bertindak bodoh, maka Allah tidak butuh dengan upaya dia dalam meninggalkan makan dan minumnya. (HR Al Bukhari dalam Shahihnya).
Hadits-hadits tentang keutamaan bulan Ramadhan dan dorongan untuk memperbanyak amalan di dalamnya sangatlah banyak.
Maka aku juga mewasiatkan kepada saudara-saudaraku kaum muslimin untuk istiqmah pada siang dan malam-malam bulan Ramadhan dan berlomba-lomba dalam segala bentuk amalan kebaikan, di antaranya adalah memperbanyak qira’ah (membaca) Al Qur’anul Karim disertai dengan tadabbur (upaya mengkajinya) dan ta’aqqul (upaya memahaminya), memperbanyak tasbih, tahmid, tahlil, takbir, dan istighfar, serta memohon kepada Allah Al Jannah, berlindung kepada-Nya dari An Nar, dan do’a-do’a kebaikan yang lainnya.
Sebagaimana aku wasiatkan juga kepada saudara-saudaraku untuk memperbanyak shadaqah, membantu para fakir miskin, peduli untuk mengeluarkan zakat dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, disertai juga dengan kepedulian untuk berdakwah ke jalan Allah subhanahu, memberikan pengajaran kepada orang jahil, dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dengan cara yang lembut, hikmah, dan metode yang baik, disertai juga dengan sikap hati-hati dari segala bentuk kejelekan, dan senantiasa bertaubat dan istiqmah di atas al-haq dalam rangka mengamalkan firman-Nya subhanahu:
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An Nur: 31)
Dan firman-Nya ‘Azza wa Jalla :
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ . أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Rabb kami adalah Allah, kemudian mereka tetap istioqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni Al Jannah, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (Al Ahqaf: 13-14)
Mudah-mudahan Allah memberikan taufiq bagi semuanya kepada perkara-perkara yang diridhai-Nya, dan mudah-mudahan Allah melindungi semuanya dari kesesatan (yang disebabkan) fitnah dan gangguan-gangguan setan. Sesungguhnya Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia.

Teks Ceramah Ramadan

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Setiap ibadah yang disyariatkan dalam Islam pasti memiliki hikmah; ada yang sudah diketahui dan ada hikmah yang masih tersembunyi. Ada yang sudah jelas bagi manusia dan ada yang masih menjadi rahasia. Pengetahuan akan hikmah ini menjadi penting karena dengannya seseorang akan lebih termotivasi dalam menjalankan amal tersebut serta semakin kuat keyakinan karena telah mendapatkan legitimasi akal.

Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah bahwa hikmah bukanlah penentu atau kunci dalam menjalankan amal. Dan inilah yang membedakan antara orang-orang liberal dengan orang-orang beriman yang sesungguhnya, mukminuuna haqqa. Bagi orang liberal yang secara ekstrim menempatkan akal melebihi nash syar’i, ibadah tidak dijalankan sampai diketahui hikmahnya. Sementara bagi orang beriman, selama ada dalil yang memerintahkan, amal akan dikerjakan; sudah diketahui hikmahnya maupun belum. Hikmah bisa dipikirkan/dicari tanpa meninggalkan amal: kalau nantinya hikmah itu terungkap, alhamdulillah, ia bisa menguatkan kontinuitas amal; kalau pun ternyata sampai akhir usia tidak juga diketahui hikmah, itu tidak berarti memutuskan amal yang telah jelas dalilnya.

Sesungguhnya, Allah tidak membutuhkan apapun dari hamba-Nya. Bahkan sebaliknya, manusialah yang sangat membutuhkan Allah SWT. Demikian pula dalam amal/ibadah, Allah tidak memerlukan ibadah manusia. Andaikata seluruh manusia beribadah kepada Allah atau tidak ada satupun yang beribadah, Allah tetaplah Rabbul ‘alamin, Tuhan semesta alam yang kekuasaan-Nya tidak akan berkurang. Maka, hikmah ibadah yang dilakukan manusia juga akan kembali kepada manusia.

Puasa merupakan ibadah istimewa yang karenanya Allah berfiman dalam hadits qudsi :
الصَّوْمُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya (HR. Bukhari dan Muslim)

Puasa –khususnya puasa Ramadhan- memiliki sejumlah hikmah dan maslahat bagi manusia. Secara umum, hikmah puasa bisa bisa diklasifikasikan menjadi tiga; hikmah ruhiyah, hikmah medis, dan hikmah sosial.

Hikmah Ruhiyah
Puasa merupakan ibadah yang langsung menyentuh dimensi ruhani. Porsinya bahkan lebih besar dari pada ibadah-ibadah lainnya. Jika zakat memiliki dimensi harta yang besar; dalam shalat masih terdapat dimensi gerak; dan haji memiliki dimensi gerak serta harta yang juga besar, puasa lebih concern pada dimensi ruhani. Karenanya ada banyak hikmah ruhiyah dalam ibadah puasa ini, diantaranya adalah:

1. Puasa mensucikan jiwa manusia
Dengan menjalankan ibadah puasa, manusia telah memilih untuk menahan diri dari hal-hal yang sebenarnya halal untuknya. Sejak terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari manusia menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh. Kalau ia mau ia bisa saja melakukannya. Toh tidak ada yang mengetahuinya. Saat berada di rumah yang tertutup, di dalam kamar yang terkunci, tidak ada orang lain yang mengetahui jika ia makan atau minum. Tetapi ia tidak melakukannya karena Allah SWT.
يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِى ، الصِّيَامُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
dia tidak makan, tidak minum, dan tidak berhubungan dengan istrinya karena-Ku. Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala (HR Bukhari dan Muslim)

Di sinilah hikmah puasa; melatih seseorang untuk menahan nafsu syahwatnya yang merupakan bagian inheren dari kotoran jiwa. Puasa dapat membersihkannya karena pada puasa ada paksaan untuk mengerem berbagai hasrat yang dicenderungi oleh manusia. Padahal seringkali penyakit hati dan kotoran jiwa justru muncul ketika seseorang tanpa kendali menuruti semua keinginannya.

2. Puasa mengangkat unsur ruhani di atas unsur materi pada diri manusia
Manusia diciptakan Allah SWT dari unsur materi dan unsur non materi; tanah dan ruh. Saat manusia menuruti unsur tanah yang cenderung pada dunia maka kedudukannya akan turun bahkan melebihi binatang.

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ [التين/5]
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (QS. At-Tin : 5)

أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ [الأعراف/179]
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raf : 179)

Sebaliknya, ketika manusia mengikuti unsur ruh yang cenderung pada akhirat dan mencintai hal-hal bernuansa langit, maka kedudukannya akan melambung tinggi ke derajat malaikat.

Pada saat berpuasa, di siang hari yang sangat panas unsur tanah dalam diri manusia mengajak untuk minum. Tetapi ia lebih memilih untuk memenangkan unsur ruhani untuk tetap berpuasa. Demikian juga saat perut lapar dan ada ajakan kuat unsur tanah untuk makan. Ia memenangkan unsur ruhani untuk tetap menahan rasa lapar sampai tiba saat berbuka. Lebih dari itu, ia juga memenangkan unsur ruhani pada lisan, pendengaran, dan pikiran dengan mengajaknya berpuasa pula.

Kemenangan ruhani inilah yang akan membawa kebahagiaan sejati bagi manusia di hadapat Rabb-nya kelak.
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; ketika berbuka dia berbahagia dengan bukanya dan ketika bertemu Tuhannya dia berbahagia dengan puasanya. (Muttafaq 'Alaih)

3. Puasa melatih kesabaran
Inti dari kesabaran adalah menahan diri. Menahan diri dari dorongan untuk segera memiliki atau melakukan sesuatu yang negatif. Puasa membiasakan kesabaran, karena pada puasa kita menahan diri untuk tidak memenuhi sesuatu yang menjadi kebutuhan pokok manusia sehari-hari yaitu makan dan minum. Menahan dari dari kebiasaan yang tidak boleh dilakukan saat puasa seperti minum kopi atau teh di pagi hari, ngemil di siang hari, dan sebagainya.

Kesabaran ini pada akhirnya juga mengikis kedengkian. Sebuah refleksi ketidaksabaran atas apa yang ada pada diri kita dibandingkan dengan apa yang ada pada orang lain.

Nabi SAW bersabda,
صوم شهر الصبر ، وثلاثة أيام من كل شهر ، يذهبن وغر الصدر
Puasa bulan kesabaran dan tiga hari di setiap bulan dapat melenyapkan kedengkian dalam dada. (HR. Thabrani, Baghawi, dan Bazzar)

4. Puasa menekan gejolak seksual
Gejolak seksual merupakan salah satu senjata syetan yang paling ampuh dalam menjerumuskan manusia. Tidak hanya bagi pemuda yang belum menikah tetapi juga pada orang yang sudah berkeluarga. Itulah mengapa berita selingkuh terlalu sering diberitakan oleh media massa.

Puasa berpengaruh menekan gejolak seksual ini. Karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan para pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa.

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Wahai para pemuda, barangsiapa diantara kalian telah mampu maka nikahlah. Sesungguhnya ia lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedangkan barangsiapa yang tidak mampu maka berpuasalah, karena sesungguhnya puasa itu benteng baginya. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa mempersiapkan manusia menjadi orang-orang yang bertaqwa
Ibnu Qudamah menjelaskan dua hal kelebihan puasa dalam kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin. Pertama, puasa termasuk amal yang tersembunyi dan amal batin yang tidak bisa dilihat orang lain, sehingga tidak mudah disusupi riya’. Kedua, cara untuk menundukkan musuh Allah. Karena sarana yang dipergunakan musuh adalah syahwat. Syahwat bisa menjadi kuat karena makanan dan minuman. Selagi lahan syahwat tetap subur, maka syetan bisa bebas berkeliaran di tempat gembalaan yang subur itu. Tapi jika syahwat ditinggalkan, maka jalan ke sana juga sempit.

Ketika seseorang ikhlas dalam menjalankan perintah Allah dan mampu meninggalkan larangan-Nya dengan kemampuan mengendalikan syahwatnya, maka pada saat itulah ia bisa mencapai derajat taqwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ [البقرة/183]
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)

Hikmah Medis
Kaum muslimin rahimakumullah,
Betapa banyaknya penyakit medis yang berawal dari pola makan yang tidak sehat. Dan betapa banyak penyakit yang berawal dari masalah pencernaan.

Selain memiliki hikmah ruhiyah yang tinggi, puasa juga memiliki hikmah medis yang telah terbukti melalui berbagai penelitian. Diantara hikmah itu adalah apa yang ditulis Said Hawa dalam Al-Islam, antara lain:
1. Puasa memberi kesempatan beristirahat bagi alat pencernaan setiap hari. Dengan peristirahatan yang teratur ini maka alat pencernaan menjadi lebih sehat. Dan sudah menjadi hal yang lazim bahwa puasa dipakai untuk mengobati beberapa pasien dan ketika akan melakukan operasi besar.
2. Telah terbukti kebenarannya secara ilmiah bahwa memperbanyak makan bisa menimbulkan penyakit yang munculnya berkaitan erat dengan kebiasaan banyak makan, seperti penyakit rematik, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa puasa akan bisa memberikan kesempatan istirahat bagi tubuh setiap tahunnya dalam waktu tertentu, yaitu seperdua belas dari umur si pasien. Oleh karena itu, penyebaran jenis-jenis penyakit seperti ini di daerah-daerah yang penduduknya terbiasa menjalankan puasa sangat rendah.

Hikmah Sosial
Ayyuhal hadirun hafidhakumullah,
Hikmah lainnya dari puasa adalah hikmah sosial. Dengan puasa seorang muslim dilatih oleh Allah SWT untuk merasakan lapar. Rasa lapar ini diperlukan oleh orang-orang yang kesehariannya berkecukupan palagi kaya yang mungkin tidak pernah merasakan rasa lapar semacam ini. Dengan merasakan lapar diharapkan orang yang kaya bisa membayangkan bahwa seperti inilah keadaan kaum dhuafa’; lapar, bahkan berhari-hari dan tidak mendapatkan kepastian berbuka dengan makanan bergizi. Maka, tahapan berikutnya adalah timbulnya empati kepada kaum dhuafa’ ini sehingga tergeraklah orang-orang kaya untuk menyantuni mereka.

Hikmah sosial lainnya adalah puasa yang telah melatih kejujuran pribadi merupakan training bersama kepada seluruh komponen masyarakat untuk hidup jujur. Dengan kejujuran ini maka kehidupan sosial akan berjalan lebih harmonis, korupsi menurun, dan pemenuhan tanggungjawab semua elemen bangsa meningkat sehingga umat Islam mengalami kemajuan yang signifikan.

Wallaahu a’lam bish shawab. [Sumber : Muchlisin]Teks
Contoh Naskah pidato kejujuran

Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Bapak Guru
Serta teman-teman sekalian yang saya cintai
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini
Teman-teman yang saya banggakan,
KEJUJURAN adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Jikalau tidak jujur, berarti keimanannya sedang diserang penyakit munafik. Sebagaimana kita ketahui munafik itu orang bermuka dua, yang di luar berkata iya, di dalam berkata tidak.
            Suatu hari salah satu sahabat Nabi bertanya padanya. “Apakah mungkin orang mukmin itu pelit?, dan Rasul menjawab “Mungkin saja”, lalu ia bertanya lagi “Apakah mungkin orang mukmin itu pengecut?” Nabi menjawab lagi “Mungkin saja”. Tapi ketika sahabat Nabi itu bertanya “Apakah mungkin seorang mukmin berbohong? Nabi menjawab “Tidak” (HR Imam Malik dalam kitab Al-Muwaththa)
Teman-teman yang Berbahagia,
            Apa yang bisa kita pelajari dari Hadist tersebut? Hadist tersebut mengajarkan kita untuk berkata jujur. Karena orang mukmin tidak mungkin berbohong. Karena kejujuran adalah pangkal semua perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan baik kecuali kejujuran.
            Oleh sebab itu, Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku jujur. Ini diperintah oleh Allah melalui firman-Nya, yang artinya.
            Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang jujur dan benar”. (al-Ahzab: 70)
Teman-teman yang Berbahagia,
Sebagai penutup, Kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak, dan pokok rasa kemanusiaan manusia. Tanpa kejujuran, agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna, dan seorang manusia tidak sempurna menjadi manusia. Di sinilah pentingnya kejujuran bagi kehidupan. Rasulullah SAW telah bersabda :
Tetap berpegang eratlah pada kejujuran. Walau kamu seakan-akan melihat kehancuran dalam berpegang teguh pada kejujuran, tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan.” (HR Abu Dunya)
Mungkin sekian pidato dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

teks dakwah menutup aurat


Assalamu Alaikum wr.Wb
Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya cintai.
Tiada kata yang lebih pantas untuk kita ucapkan selain memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kepada kita segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya. Sehingga kita masih dapat menikmati anugrah terindahnya yang ada dimuka bumi ini.
Solawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang
Bapak-bapak, Ibu-ibu, para hadirin yang saya hormati.
Islam adalah agama fitrah. Karena itu, dalam segala urusan kehidupan manusia yang bersifat duniawi, Islam lebih banyak mengikuti ketentuan yang sesuai dengan fitrah manusia yang sempurna. Termasuk di dalamnya adalah masalah pakaian. Islam tidak pernah menentukan ataupun memaksakan suatu bentuk pakaian yang khusus bagi manusia. Islam tidak mempersoalkan model pakaian yang dipakai oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu, bahkan Islam mengakui setiap bentuk pakaian dan arah hidup manusia.
Islam secara tegas telah menetapkan batas-batas penutupan aurat bagi laki-laki dan perempuan. Islam mewajibkan kaum lelaki menutup auratnya dengan pakaian yang sopan, diutamakan dari pusar hingga lutut, sedangkan bagi wanita, diwajibkan menutup seluruh anggota badannya, kecuali wajah dan telapak tangannya.
Jika dilihat dari banyak kasus seperti pelecehan akhlaq, kemesuman, dan perzinahan, salah satu sebabnya ialah karena kebebasan wanita memakai pakaian yang tidak sopan, ajaran Islam sungguh merupakan suatu solusi alternatif yang paling tepat.
Pakaian gaya Barat dirancang bukannya untuk menutup aurat, tetapi untuk mendatangkan syahwat. Menghias diri memakai make up bukannya untuk suami di rumah, tetapi ditujukan untuk menarik perhatian orang di jalan atau pertemuan umum. Selera hidup mereka pun karena tidak dibimbing oleh agama dan lebih terdorong oleh hawa nafsunya, telah menyebabkan budaya mode-mode pakaian mereka yang serba wah, mewah, dan memancing nafsu.
Akibatnya, pergaulan antara pria dan wanita cenderung tidak mengenal kehormatan diri dan tidak lagi didasari oleh iman dan akhlaq yang terpuji. Duduk-duduk berduaan dengan lain jenis ditempat sunyi amat mudah dilakukan di mana saja, dan oleh siapa saja. Sehingga, perbuatan zina pun seakan-akan sudah tidak dianggap sebagai suatu kejahatan, selama hal itu dilakukan dengan dasar suka sama suka antara yang bersangkutan.
Sikap dan perilaku tidak terhormat seperti digambarkan di atas sangat dibenci oleh Islam. Sehingga untuk mencegah dan menangkalnya, Islam telah mensyariatkan pemakaian jilbab bagi wanita muslim.
Allah SWT berfirman :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal sehingga mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab: 59)
Ayat ini menegaskan bahwa wanita-wanita mukmin diperintah untuk menjulurkan jilbabnya, yakni memakai hijab untuk menutup auratnya. Adapun yang dimaksud dengan jilbab atau hijab itu adalah sejenis baju kurung dengan kerudung yang longgar bentuknya, yang didesain supaya dapat menutup kepala, muka, dan dada. Model pakaian seperti itu sudah umum dipakai oleh kaum muslimah karena merupakan simbol penampilan wanita pribadi yang shalihah.
Rasulullah saw bersabda, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita itu bila sudah menstruasi (baligh) tidak pantas terlihat tubuhnya kecuali ini dan ini. Dan beliau menunjukkan muka dan telapak tangannya.” (HR Abu Dawud dan Aisyah)
Syariat Islam mewajibkan wanita mengenakan jilbab, yakni berpakaian yang benar-benar menutup aurat, tidak lagi agar kaum wanita tidak terjerumus menjadi alat penggoda bagi setan untuk melecehkan akhlaq dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan pakaian yang sesuai dengan kaidah Islam itu, setidaknya akan melindungi pemakainya dari godaan setan yang jelalatan di jalanan. Bagi wanita yang memakai jilbab pada umumnya bisa merasakan adanya semacam kendala diri untuk tidak melakukan hal-hal yang terlarang dan dicela oleh syara. Dengan kata lain, jilbab dapat dikategorikan sebagai pengontrol perilaku wanita guna menyelamatkan kehormatan dirinya dari berbagai macam godaan dan rongrongan setan.
Di samping itu, dengan tertutupnya aurat, wanita muslim tidak mudah dijadikan permainan oleh orang-orang yang berniat jahat, terutama kaum lelaki yang mata keranjang dan suka mengganggu kehormatan kaum hawa. Di dalam tubuh wanita diibaratkan ada perhiasan yang harus dijaga. Jika dijaga dengan penutup yang rapat, niscaya perhiasan tersebut akan mudah jadi sasaran kerlingan mata siapa saja. Jadi, sangat berbeda dengan kaum wanita yang gemar mengumbar auratnya di muka umum dengan pakaiannya yang tak senonoh. Kelompok wanita ini, seperti biasanya, akan mudah dituduh sebagai wanita yang tidak berakhlaq mulia dan berselera rendah.
Rasulullah saw bersabda :
“Seseorang wanita yang menanggalkan pakaiannya di luar rumah, yakni membuka auratnya untuk laki-laki lain, maka Allah Azza wa Jalla akan mengelupaskan kulit tubuh si wanita itu.” (HR Imam Ahmad, Thabrani, Hakim, dan Baihaki)
Dulu, jilbab yang merupakan identitas busana muslimah ini pernah menjadi isu politik di sementara negeri-negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bahkan ketika itu, masyarakat Islam sendiri umumnya masih menganggap bahwa jilbab merupakan busana eksklusif yang hanya dipakai oleh kalangan santri di pondok pesantren atau siswa pada sekolah agama. Sekarang, alhamdulillah, jilbab telah memasyarakat dan menyeruak ke segenap lapisan masyarakat; dipakai oleh kalangan luas, baik santri, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, maupun para wanita karir, di desa maupun di kota-kota besar.
Mengapa busana muslimah sampai di zaman modern ini tetap digemari dan dirasa cocok, baik oleh kawula muda maupun kaum tua?
Selain karena alasan syara, bentuk pakaian jilbab memang tak pernah ketinggalan jaman, dan akan tetap eksis atau bertahan di tengah-tengah masyarakat. Sebab, sebenarnya mode busana muslimah itu tidaklah statis. Boleh-boleh saja ia mengalami renovasi atau pembaharuan mode yang mengacu kepada modernisasi, sebagaimana yang kini telah banyak ditampilkan oleh para perancang mode, asalkan semua itu tidak terlepas dari kaidah-kaidah yang ada dalam Al-Qur’an dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai akhlakul karimah.
Kenyataan ini patut kita banggakan, lebih-lebih dalam rangka membentengi kaum wanita dari persaingan mode-mode pakaian Barat yang semakin norak dan tidak berakhlaq. Kenyataan ini bisa terjadi karena sesungguhnya hukum Islam membolehkan orang Islam mengenakan pakaian dengan bentuk dan model apa saja sesuai dengan zaman dan budaya bangsanya, asalkan dapat berfungsi untuk menutup aurat dan tidak menjurus kepada pemborosan atau kesombongan atau bermegah-megahan. Sebab, Rasulullah saw telah memperingatkan : “Allah tidak akan melihat dengan rahmat pada hari kiamat kepada orang yang memakai kainnya (pakaian) karena sombong.” (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa meninggalkan pakaian yang mewah-mewah karena tawadhu kepada Allah, padahal ia mampu membelinya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di muka sekalian manusia untuk disuruh memilih sendiri pakaian iman yang mana yang ia sukai untuk dipakainya.” (HR Tirmidzi)


 
Teks Pertama
Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati  ______________________________________________________
Yang saya hormati  ______________________________________________________
Yang saya hormati  ______________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bisa tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :

BERDO’A DI BULAN RAMADHAN

Hadirin dan Hadirat yang saya mulyakan,
Aturan untuk shoum di bulan Ramadhan telah ditetapkan Allah SWT dalam surat Al Baqarah dari ayat 183 sampai ayat 187. Hampir seluruh ayat tersebut terdapat kata-kata shoum . Hanya ayat 186 yang tidak mengandung kata shoum:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ (١٨٦)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam-kebenaran.”
                          
Sahabat da’I, da’iyah yang saya hormati,
Peletakan ayat ini diantara ayat-ayat tentang shoum Ramadhan bukan tanpa maksud. Kalau ditilik dari asbabun nuzul ayat ini adalah berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?” Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Marduwaih, Abussyaikh dan lain-lain).
Dalam ayat ini terdapat tiga syarat untuk diterimanya doa.
Pertama, doa tersebut harus dipanjatkan kepada-Nya secara langsung.
Kedua dalam berdoa adalah kita harus memenuhi segala perintah Allah SWT.
Ketiga adalah kita harus beriman kepada-Nya agar doa kita diterima.
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman temanku  yang saya muliakan
Walaupun ayat 186 ini tidak mengandung kata shoum, tapi penempatan ayat ini menunjukkan pentingnya kita berdoa pada bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadits nabi SAW:

“Orang yang berpuasa memiliki doa yang mustajab pada waktu berbuka.” (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud)
Atau dalam hadits lain, nabi SAW bersabda:

“Ada tiga orang yang tidak akan ditolak doanya yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sehingga dia berbuka dan orang yang dianiaya. Doa mereka diangkat oleh Allah di bawah awan pada hari kiamat dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, ‘Demi keagungan-Ku, Aku akan menolongmu walaupun sesudah suatu waktu’” (Riwayat Imam Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)
Bapak-bapak, ibu-ibu yang saya muliakan,
Demikianlah, urgensi dari berdoa dalam bulan Ramadhan, semoga Allah senantiasa mengabulkan seluruh do’a kita semua, aamiin ya Robbal ‘alamin.
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,








Teks Kedua
Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir.  Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati   ___________________________________________________
Yang saya hormati   ___________________________________________________
Yang saya hormati   ___________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bias tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :
KISAH DI AMPUTASINYA URWAH BIN ZUBAIR
Hadirin yan saya hormati,
Marilah sejenak kita merenung  terhadap sebuah kisah yang layak kita jadikan "ibrah" (pelajaran) bagi kita, di mana betapa luar biasanya buah keimanan dapat mengecilkan arti musibah duniawi.
Dikisahkan salah seorang  tabi'in bernama Urwah bin Zabir, yang Allah takdirkan salah satu kakinya dari lutut ke bawah sakit hingga membusuk. Tak lama kemudian didatangkan 4 orang Tabib sebagai upaya penyembuhan. Ternyata hasil diagnosa 4 Tabib menyimpulkan bahwa tidak ada cara lain kecuali harus diamputasi kaki yang membusuk tsb. Jika tidak, maka dikhawatirkan penyakitnya akan menjalar ke seluruh tubuh.
Ketika berita ini disampaikan kepada Urwah, dengan tenang dia mengatakan, kalau memang itu adalah keputusan para Tabib, kenapa tidak segera dilakukan ?
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman da’i/da’iyah yang dirahmati Alloh,
Sebelum pelaksanaan operasi, disodorkanlah oleh Tabib minuman kepada Urwah sambil mengatakan, silakan anda minum terlebih dahulu. Ketika Urwah mau meminumnya terciumlah aroma lain, maka dia bertanya, minuman apa ini ? “Arak”, kata Tabib. Maksudnya apa, tanya Urwah. Jawab Tabib: “supaya anda mabuk agar mengurangi sedikit rasa sakit karena sebentar lagi kaki anda akan kami gergaji mulai dari kulit, daging hingga tulang. Dan, tentu saja akan terjadi pendarahan yang luar biasa. Supaya darah tidak terus mengalir, maka sudah kami siapkan "kuali" dengan minyak goreng yang sudah mendidih. Setelah kaki anda dipotong agar jangan terus mengeluarkan darah maka kaki anda itu akan kami masukkan ke dalam kuali agar cepat kering.
Jawab Urwah, “Sungguh sulit diterima akal sehat jika ada seorang mu'min yang beriman kepada Allah lantas dia meminum sesuatu untuk menghilangkan akalnya. Sehingga dia sudah tidak ingat lagi siapa Tuhannya?
Betapa saya meragukan keimanan seseorang yang sampai mau meminum khamr sehingga dia tidak sadar bahwa Allah itu ada, bagaimana bisa diyakini keimanan seperti itu. Saya tidak ingin sedikit pun termasuk orang seperti itu, untuk itu buanglah jauh-jauh khamr dari depan mukaku”.
“Lantas apa yang mesti kami lakukan?”, kata Tabib. Urwah berkata: “setelah saya memberi isyarat dengan tangan saya, silakan laksanakan tugas kalian, gergaji kaki saya dan masukkan ke dalam kuali”. Lalu Urwah pun asyik  khusyu’ berzikir sampai kemudian dia angkat tangannya sambil terus berzikir memejamkan mata pertanda dia sudah siap untuk digergaji kakinya. Maka digergajilah kaki Urwah dan langsung dimasukkan dalam kuali.
Hadirin yang berbahagia
Urwah-pun pingsan. Setelah siuman, sambil tetap berbaring di tempat tidur, dia meminta kepada orang di sekelilingnya agar potongan kakinya tersebut setelah dimandikan dan dikafani dan sebelum dikuburkan dapat dihadirkan-kepadanya.
Dibawakanlah potongan kakinya dan sambil berbaring dia angkat potongan kaki itu sambil mengatakan, Ya Allah, Alhamdulillah, selama ini Engkau telah karuniakan saya dua kaki, kelak kaki ini akan menjadi saksi di akhirat nanti. Ya Allah, Demi Allah, saya tidak pernah membawa dia melangkah ke jalan yang tidak Engkau  ridhai. Kini, Engkau ambil yang hakikatnya adalah milik-Mu Ya Allah, innalillaahi wa inna ilaihi rajiuun, mudah-mudahan saya masih bisa memanfaatkan kaki yang tersisa ini. Lantas potongan kaki pun diberikan sambil ia meminta dikuburkan.
Nyaris tidak ada kesedihan, tapi tiba-tiba Urwah menangis. Orang yang  menyaksikan sejak awal itu berkomentar: “kami semula begitu merasa bangga dengan ketegaran anda, lalu kenapa engkau kini menangis, wahai Urwah ?” Beliau menjawab: “Demi Allah, hanya Allah yang Mahatahu, saya bukan menangis karena hilangnya satu kaki saya, yang hakikatnya milik Allah, tapi yang membuat saya menangis hanyalah kekhawatiran, apakah dengan kaki yang hanya tinggal satu ini saya masih bisa beribadah dengan sempurna kepada Allah ?
Allahu Akbar! Luar biasa keimanan Urwah, dunia menjadi kecil di mata orang mukmin seperti Urwah ini.
Teman-teman yang berbahagia,
Semoga kisah ini mampu mengetuk hati kita untuk menjadi hamba yang bersyukur dan bisa bersabar dengan ujian-ujian Allah SWT
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,


 



 Teks Ketiga


Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Yang saya hormati    _____________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bias tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :
Hadirin yang berbahagia,
Mari kita belajar dari kisah Abdurrahman bin Auf . Adurrahman berasal dari Bani Zuhrah. Salah seorang sahabat Nabi lainnya, Sa'ad bin Abi Waqqash, adalah saudara sepupunya.
Ia ikut berhijrah ke Habasyah, gelombang pertama dan kedua. Ia juga ikut berhijrah ke Madinah, mengikuti Perang Badar dan semua peperangan bersama Rasulullah. Ia juga dikenal sebagai seorang yang dermawan.
Nabi SAW bersabda, ''Aku melihat Abdurrahman masuk surga dengan merayap atau merangkak.'' Mendengar berita gembira ini, ia langsung mendermakan satu kafilah niaga tersebut seraya berkata, ''Kalau aku bisa masuk surga dengan berdiri, niscaya akan kulakukan.''

Dalam sehari, ia memerdekakan 30 orang budak. Ia juga banyak mendermakan hartanya kepada fakir miskin, istri-istri Nabi, dan untuk keperluan militer kaum Muslimin. Ketika ia meninggal, ia mewasiatkan 400 dinar bagi setiap orang yang ikut dalam Perang Badar. Di samping itu, Abdurrahman juga mewasiatkan 1.000 ekor kuda dan 50 ribu dinar untuk perjuangan di jalan Allah.
Teman-teman yang berbahagia,
Tentang Abdurrahman, Rasulullah SAW berkata, ''Abdurrahman bin Auf adalah orang tepercaya di langit dan orang tepercaya di bumi,'' (HR Harits bin Usamah).
Memang kita bukan nabi, tetapi inginkah kita disejajarkan dengan Nabi SAW ?                      Memang kita bukan orang yang jujur, tetapi inginkah kedudukan kita sama dengan Abu Bakar ra?  
Memang kita belum tentu mati syahid, tetapi inginkah kita berkedudukan sama seperti Hamzah ra?  
Jawabannya: pasti bisa
untuk mendapatkan derajat yang sama seperti mereka telah disebutkan dalam QS. An-Nisaa’ 69:
Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.”
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman da’i/da’iyah yang dirahmati Alloh,
Ternyata peluang yang sama juga diberikan kepada pedagang yang jujur dan dapat dipercaya seperti pada hadits berikut:
Sahabat Abi Sa’id Al-khudri ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: “Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya, kelak pada hari kiamat akan mendapat kedudukan bersama para nabi, para shiddiqin, dan para syuhada’.” (HR. Timidzi dan termasuk hadis hasan).
Hadirin dan Hadirat yang saya hormati,
Semoga kita dapat mencapai derajat yang tinggi baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Wallahu a’lam bish showab,
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,













 Teks ke-empat
 
Assalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh
Alhamdulillahil Awwal qobla kullil awwal, wal aakhir ba’da kullil aakhir, lahul mulku walahulhamdu yuhyii wa yumiitu wa hua ‘alaa kulli syai-in qidiir. Asyhadu allaa ilaaha illallooh, wa asyhadu anna Muhammadar Rosuululloh, almab’uutsu rohmatallil ‘Alamiin.  Amma ba’du
Yang saya hormati  ____________________________________________________
Yang saya hormati  ____________________________________________________
Yang saya hormati ____________________________________________________
Teman temanku : da’I / da’iyah yang dirahmati Alloh SWT
Sangat berbahagia pada hari ini, saya bisa tampil dihadapan saudara/saudari semua dalam acara ____________________   untuk menyampaikan sebuah judul :

TIGA NASEHAT RASULULLAH

Teman-teman yang berbahagia,
Rasulullah SAW pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal, beliau bersabda :

“Bertakwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.”  (HR. Tirmidzi)                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Hadirin yang berbahagia,
Nasehat Pertama :
BERTAQWALAH KEPADA ALLAH DIMANA SAJA BERADA
Definisi taqwa dapat dilihat dari percakapan antara sahabat Umar dan Ubay bin Ka’ab ra. Suatu ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!” Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka demikian pulalah taqwa!”                                                                                                                                                                                                                                                                
Bagaimana agar kita senantisa terjaga dalam ketakwaan ?
Ingatlah terus akan janji kita dihadapan Allah SWT yaitu kalimat syahadat yang telah ita ikrarkan  itulah fitrah.  
                                                                                                                                                                                                                                                                       
Nasehat yang kedua :
BERBUATLAH  KEBAIKAN KARENA KEBAIKAN AKAN  MENGHAPUSKAN KESALAHAN                                                                                                           
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api”.
Maka ada orang yang ketika dia sakit maka dia akan memberikan sedekah agar penyakitnya segera sembuh. Hal ini dikarenakan segala penyakit yang kita miliki itu adalah karena kesalahan yang kita pernah lakukan. Sedang dosa yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf .
Bapak-bapak, ibu-ibu, teman-teman da’i/da’iyah yang dirahmati Alloh,
Nasehat yang ketiga : 
BERAKHLAQLAH DENGAN AKHLAK YANG TERPUJI                                                   Hadits ini mengingatkan kita pentingnyaberakhlakuk karimah, bersilaturahim dan saling memaafkan sesama manusia. Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah) 
Dalam riwayat yang lain beliau bersabda :


Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.”(HR. Bukhari)
Wallahu a’lam bish showab.    
Hadirin dan Hadirat yang saya hormati,
Demikian yang dapat saya sampaikan atas segala perhatian saya ucapkan terima kasih.
Wabillahittaufiiq wal hidaayah.
                  
Wassalamu’alaikum Warahmatulloohi Wabarakaatuh,
 
i'm done watching this
i'm done watching this
i'm done watching this
i'm done watching this
i'm done watching this